Kamis, 13 Agustus 2015

Ues Al-Qarny


Bismillah…
 menjadi orang sukses, walau tak terkenal di Bumi namun terkenal di Langit, walau tak sempat ketemu Nabi Muhammad, namun mendapatkan salam dari nabi Muhammad, Bahkan Nabi Muhammad menyuruh Kholifah-nya untuk minta do'a kepada lelaki tsb, Dialah Ues Al-Qarny, Ahli Ibadah dari Yaman, Ia hidup di Zaman Nabi Muhammad namun tak sempat menumuinya, ia sibuk di rumahnya saja, kerinduannya tuk berjumpa dengan Nabi sudah tidak terbendung, hari demi hari ia iri melihat orang-orang haji dan Umroh tanpa ada halangan, bukannya ia tak bisa menjumpai nabi namun ia harus menjaga Ibundanya yang sudah renta, ke KM beliau harus digendong, kebutuhan beliau harus dipenuhi,
 oh Ues.... Sang Pemuda yang lebih memilih Ibundanya ketimbang nabi namun sungguh pengabdiannya kepada Sang Bunda begitu besar sampai2 Rasulullah titip salam kepadanya, dan tak hanya itu saja Rasulullah meminta Kholifahnya (Abu Bakar dalam riwayat Umar ) untuk minta do'a kepada Ues, oh Ues Al-Qarny dari Yaman....
 oh begitu mulianya orang yang berbakti kepada orang tuanya dan betapa hinanya orang yang durhaka kepada orang tua, yang durhaka kepada mereka akan mendapatkan siksa sebelum meninggal dunia seperti apa yang terjadi pada AL-Qomah, beliau adalah seorang sholeh yang amat berbakti kepada ibundanya, namun setelah menikah beliau agak berbeda sikap kepada ibunya dan lebih mengutamakn isterinya dari pada kepentingan Ibundanya, sehingga beliau susah untuk mengucapka Syahadat ketika Naza’ sampai beberapa hari, akhirnya Rasulullah turut hadir ketika ajalnya susah untuk keluar, kemudian Rasulullah bertanya apakah ia masih punya Ibu? lalu ada yang berkata masih Ya Rasulallah, tolong panggil sang Ibu dan katakan Rasulullah yang memanggilnya, setelah sang ibu didatangkan kemudian Rasulullah meminta kepada sang ibu agar meidhoi anaknya, namun sang Ibu enggan tuk eridhoinya karena terlanjur sakit hati oleh perbuatan AL-Qomah yang lebih mengutamakan isterinya, setelah itu Rasulullah menyuruh para sahabat untuk mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Al-Qomah, seketika sang Ibu bertanya : Ya Rasulallah untuk apa mereka megumpulkan kayu bara? Rasulullah menjawab : Untuk membakar anakmu, karena api di neraka lebih panas dari pada api di dunia, akhirnya sang ibu berkata : Ya Rasulallah sekarang aku rela dengan anakku, akhirnya ues bisa mengucapkan Syahadat dengan lancar kemudia menemui ajalnya dengan lega….
Kesimpulan :
Ternyata Al-Qomah yang hanya mengabaikan Ibundanya yakni lebih mementingkan dan mengutamakan isterinya mendapatkan adzab sebelum ajalnya yaitu susahnya Naza’ dan mengucapkan Kalimat Syahadat, padahal beliau sebelum menikah merupakan orang yang sangat berbakti kepada Ibundanya, namun bagaimana di ujung usianya???
Itu baru mengebaikan, bagaimana dengan orang yang membentak orang tuanya?? Memukul orang tuanya?? Tidak mengakui orang tuanya?? Tidak menyantuni orang tuanya?? Atau bahkan membunuh orang tuanya (sebagaiman banyak terjadi seorang anak tega membunu horang tuanya karena meminta sesuatu tidak diberi dll)?? Tentu siksanya lebih besar dari apa yang dijelaskan di atas… Na’udzubillah min Dzalik…

Wallau A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan santun dan tata krama yang baik